PERAN PEMUDA DALAM MENGHADAPI PROXY WAR

Rabu, 5 November 2014 07:44:50 - oleh : Jumani

Sosialisasi dari Kodim Samarinda sangatlah memberi motivasi yang positif terhadap pemuda khususnya mahasiswa UNTAG Samarinda. Sosialisasi ini mudahan dapat memberikan warna tersendiri terhadap mahasiswa tentang wawasan Nusantara dan selanjutnya dapat dimasukkan dalam hati dan menjadi sebuah tindakan nyata baik tingkah laku dan kepribadian sebagai seorang mahasiswa.

“Perang proxy merupakan konfrontasi antara dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti. Hal ini untuk mengurangi konfrontasi secara langsung dengan alasan untuk mengurangi risiko konflik yang berakibat pada kehancuran fatal.

"Indikasi adanya proxy war di Indonesia di antaranya gerakan separatis, demonstrasi massa, sistem regulasi yang merugikan, peredaran narkoba, dan bentrok antar kelompok," urainya.

Apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa untuk menangkal perang proxy. Mulai dari mengidentifikasi dan mengenali masalah, ahli dalam bidang disiplin ilmu masing-masing, melakukan gerakan pemuda berbasis wirausaha, hingga mengadakan komunitas belajar serta merintis program pembangunan karakter.

"Untuk itu pemuda, dalam hal ini mahasiswa, harus membekali diri dengan ilmu, keahlian, dan keterampilan sesuai bidangnya. Wawasan luas, berpengalaman untuk membentuk karakter dan berwawasan kebangsaan sehingga mampu melawan dan menghancurkan proxy war di Indonesia,"

Untuk menjaga keamanan dan kedaulatan Indonesia bukan hanya tugas TNI. Kampus juga memiliki kontribusi besar untuk menjaga keutuhan Nusantara. TNI bertugas menjaga NKRI dari serangan musuh sedangkan kampus akan mencegah penjajahan dari orang pintar.  Pada setiap tempat sudah tertuliskan senyum, salam, sapa, sopan dan santun, apakah Anda sudah mengimplementasikan pada diri Anda?

 

 

 

kirim | cetak | pdf

Berita "Berita Terkini" Lainnya